Jumat, 23 Desember 2011

MENGAPA HARUS SATU JUZ SETIAP HARI ?


Quantcast
Saudaraku ! Sadarkah kita bahwa Al Qur’an diturunkan Allah Swt kepada manusia agar menjadi sumber Tazwid ( Bekal 0 bagi peningkatan dan penyegaran ruh, Fikri serta manhaji ? Sadarkah kita jika sehari saja kita jauh dari Al Qur’an, berarti terputus dari diri kita proses tazwid tersebut ? Sadarkah kita bahwa justru proses tazwid / bekal – bekal berasal dari selain wahyu Allah – mungkin dari TV, Koran, Majalah atau lainnya – yang sesungguhynya akan membuat ruhiyah kita lemah dan keyakinan kita ringkih terhadap Fikrah dan minhaj ? Jika demikian yang terjadi, melemahlah semangat kita untuk beramal sholeh dan sulit untuk di ajak berbuat baik.
Wahai saudaraku, bagaimana jadinya jika tazwid / proses pembekalan itu terputus selama sepekan, dua pekan, sebulan bahkan berbulan – bulan ? – Semoga Allah menjaga kita dari sikap menjadikan Al Qur’an sebagai sesuatu yang mahjuran ( Ditingalkan ). Sesungguhnya ibadah tilawah satu juz itu sudah dituntut kepada semua manusia sejak menjadi seorang muslim. Oleh karena itu banyak orang yang tanpa tarbiyah atau halaqah memiliki komitmen bertilawah satu juz perhari sehingga dalam setahun ia khatam 12 kali ( bahkan lebih karena dapat khatam lebih dari sekali saat Ramadhan )
Lalu bagaimana dengan kita, yang mengaku sebagai Ash habul haraqah Wa Dakwah ( Aktivis pergerakkan dan Dakwah ) ? Sudahkah keislaman kita membentuk iltizam untuk tilawah ? Ketika kita melalaikannya, kendala yang dapat dipastikan adalah dha’ful himmah ( lemah kemauan / semangat ) bukan karena tidak mampu melafatkan ayat Al Qur’an seperti anggapan selama ini. Karena kita dituntut untuk tidak sekedar mampu membaca, tapi mampu membentuk proses tazwid yang berkesinambungan sesuai dengan perjalanan dakwah yang jauh dan melelahkan ini !

Tarbiyah adalah sebuah proses perjalanan yang beribu – ribu mil jauhnya. Entah berapa lama yang sudah kita lakukan saat ini. Jadi, yakinlah selama kita komitmen Insya’ Allah kita akan sampai pada kemampuan ibadah tadi ( Satu Juz setiap Hari ). Sekali – kali, janganlah menutupi ketidakmampuan kita terhadap ibadah itu dengan berlindung dibalik was – was setan dengan alasan sibuk, tidak sempat, acara terlalu padat atau lainnya.
Sadarilah bahwa kondisi yang kita hadapi akan berlangsung sepanjang hidup . Apakah berati sepanjang hidup itu, kita tidak ingin melakukan satu juz setiap hari hanya karena kesibukkan yang tidak pernah berakhir ?
Kita harus berpikir serius terhadap tilawah satu juz perhari itu karena merupakan mentalitas ‘ubudiyah, disiplin dan akan menambah Tsaqafah . Dalam kita sahabat Usman bin Affan Ra, Abdullah bin Amr bin Ash Ra, Imam Abu Hanifah dan Imam As Syafi’I, merekalah contoh orang – orang yang terbiasa khatam Al Qur’an dalam tiga hari sampai satu pekan karena khatam satu bulan terlalu lama bagi mereka untuk bertemu dengan ayat – ayat Allah Swt. Maksudnya, jika seseorang setiap bulan khatam berarti ia hanya sekali dalam sebulan bertemu dengan Surat Maryam dan surat – surat lainnya.
Nah, bagaimana dengan kita yang sengaja berlama – lama dalam meng – khatam-kan Al Qur’an. Itu berati kita akan sangat jarang bertemu dengan setiap Surat dalam Al Qur’an !
Jika tarbiyah Qur’aniyah kita telah matang, kita pasti akan merasakan bahwa sentuhan Tarbawi Surat Al Baqarah berbeda dengan Surat Ali Imran. Begitu pula An Nisa’ , Al Maidah dan surat – surat lainnya. Boleh jadi ketika seseorang sedang membaca surat An Nisa’ , ia merindukan Al Maidah. Itulah suasana tarbiyah yang belum kita rasakan. Kita harus waspada jangan sampai hidup kita berakhir kita lalai tilawah satu juz perhari. Hidup kita pun akan berakhir dengan penyesalan. Padahal sesungguhnya kita mampu jika mau menambah sedikit mujahadah dan tarbiyah ini.
KIAT MUJAHADAH DALAM TILAWAH SATU JUZ PERHARI
1. Berusahalah mencarkan tilawah jika tilawah kita belum lancar karena ukuran normal tilawah satu juz adalah 30 – 40 menit. Jika lebih lama dari itu anda harus lebih giat berusaha melancarkan bacaan. Jika kita berpatokan dengan durasi waktu tadi, sangat mungkin bagi kita untuk tilawah satu juz perhari dari dua puluh empat jam yang kita miliki. Masalahnya, tinggal cara kita membangun kemauan selama 40 menit bersama ayat – ayat Allah ketika kita sudah sangat terbiasa dengan TV, ngobriol dengan teman dan lainnya selama 40 menit atau lebih
2. Aturlah dalam majelis kajian ataupun pertemuan kita untuk membuat komitmen ibadah satu juz perhari.
3. Lakukan qadha tilawah setiap kali program tilawah satu juz perhari tidak berjalan.
4. Sering – sering mengadukan keinginan itu kepada Allah Swt, pemilik Al Qur’an. Pengaduan yang sering kepada Allah Swt, menunjukkan kesungguhan kita dalam melaksanakan ibadah tilawah satu juz dalam sehari.
5. Perbanyaklah amal sholeh karena setiap amal sholeh menghasilkan energi baru untuk amal sholeh berikutnya, seperti halnya maksiat akan menghasilkan maksiat lain jika tidak segera bertaubat pada Allah Swt
KENDALA YANG HARUS DIWASPADAI
  1. Perasaan menganggap sepele saat sehari tidak membaca Al Qur’an sehingga berdampak pada tidak adanya keinginan untuk segera kembali kepada Al Qur’an
  2. Lemahnya wawasan ber – Al Qur’an sehingga tidak termotivasi untuk mujahadah dan istiqomah dalam membaca Al Qur’an
  3. Tidak memiliki waktu wajib bersama Al Qur’an dan terbiasa membaca Al Qur’an sesempatnya sehingga ketika tidak sempat Al Qur’an pun ditinggalkan
  4. Lemahnya keinginan untuk memiliki kemampuan tilawah sehingga tidak pernah memohon pada Allahb Swt agar dimudahkan tilawah Al Qur’an setiap hari. ( Materi do’a pun hanya seputar pada kebutuhan dunianya saja )
  5. Terbawa lingkungan sekeliling yang tidak memiliki perhatian terhadap tilawah Al Qur’an
  6. Tidak tertarik dengan majelis yang menghidupkan Al Qur’an
AKIBAT TIDAK SERIUS MELAKUKAN TILAWAH
  1. Sedikitnya barokah dakwah atau amal jihadi kita dan menjadi indikasi lemahnya hubungan kita kepada Allah Swt.,
  2. Tertundanya pertolongan Allah
  3. Semakin jauhnya orisinalitas dakwah
  4. Semakin jauhnya dakwah yang memiliki nuansa ilmu
  5. Semakin jauhnya dakwah dari manhaj yang benar (dari berbagai sumber)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar